IBX58B0693E37B6C

KONTAK SAYA

Facebook

TELUSURI

MULAI DARI SINI

Home Daftar Isi

Home » » Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)

Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)

Pengertian Akhlak Buruk 

Pengertian ahklaq buruk dapat dibagi menjadi 3(tiga) yaitu;
1.  Perbuatan buruk adalah perbuatan yang menurut hati nurani atau kekuatan batin dipandang buruk.
2.  Perbuatan buruk ialah pekerjaan atau perbuatan yang tidak berguna.
3.  Perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
          Quraish Shihab mengatakan bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri manusia daripada kejahatan dan bahwa pada dasarnya manusia cendrung kepada kebajikan.[1]  
          Dengan demikian akhlak buruk adalak suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan hati nurani dan norma-norma serta aturan yang telah Allah tetapkan. Yakni bertentangan dengan Al-Qur’an wa Sunnah.
 
B.      Akhlak-Akhlak Tercela (AL-Akhlak AL-Madzmumah)
          Hidup manusia terkadang mengarah kepada kesempurnaan jiwa dan kesuciannya,tapi kadang pula mengarah kepada keburukan.hal tersebut bergantung kepada beberapa hal yang mempengaruhinya.Menurut Ahmad Amin, keburukan akhlak(dosa dan kejahatan)disebabkan karena’’kesempitan pandangan dan pengalamannya,serta besarnya ego’’.[2] Menurut iman Ghazali,akhlak yang ter cela ini dikenal dengan sifat-sifat muhlikat,yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri,yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan.[3] Al-Ghazali menerangkan empat(4)hal yang mendorong manusia melakukan 
Perbuatan yang tercela(maksiat),di antaranya;
1.     Dunia dan isinya.
2.     Manusia.
3.     Setan(iblis). 
4.     Nafsu. Nafsu ada yang baik dan buruk,akan tetapi nafsu cendrung mengarah kepada keburukan.[4] Perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;

1.      Maksiat Lahir
   Maksiat berasal dari bahasa arab,ma’siyah, artinya’’ pelanggaran oleh orang yang berakal balig(mukallaf),karena melakukan perbuatan yang dilarang,dan meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh syariat islam.[5]  
           Maksiat lahir dibagi menjadi 4 bagian yaitu;
·      Maksiat lisan.
·      Maksiat telinga.
·      Maksiat mata.
·      Maksiat tangan.
        Maksiat lahir,karena dilakukan dengan menggunakan alat-alat lahiriah,akan mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat,dan tentu saja amat berbahaya bagi keamanan dan ketentraman masyarakat. 
 
2.  Maksiat Batin.
Maksiat batin lebih berbahaya dibandingakan dengan maksiat lahir,dan lebih sukar dihilangkan.selama maksiat batin belum dilenyapkan,maksiat lahir tidak bisa dihindarkan dari manusia. Maksiat batin berasal dari dalamhati manusia, atau digerakkan oleh tabiat hati.Sedangkan hati memiliki sifat yang tidak tetap, terbolak-balik,berubah-ubah,sesuai dengan keadaan atau sesuatu yang mempengaruhinya.Hati terkadang baik,simpati,dan kasih saying,tetapi disaat lainnya hati terkadang jahat,pendendam,syirik,dan sebagainya.
           Beberapa contoh ppenyakit batin(akhlak tercela) adalah;
o   Marah (ghadap).
o   Dongkol (hiqd).
o   Dengki (hasad).
o   Sombong (takabbur).
  Selain beberapa sifat tersebut,masi banyak sifat tercela lainnya.Menurut A.Mustofa,terdapat 33 sifat mazmumah.[6] Dalam menetapkan sesuatu, diperlukan sebuah ukuran agar terhindar dari perselisihan dan pertentangan.Persoalan akhlak merupakan masalah pokok yang slalu relevan dalam setiap perkembangan zaman.Oleh karenya,untuk menciptakan keseimbangan dalam penentuan baik dan buruk di perlukan ukuran.Secara teoritis.
Ditemukan 23 ayat

  1. QS. Al-Baqarah [2] : ayat 44
[2:44] Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

  2. QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 154
[3:154] Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.

  3. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 123
[4:123] (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

  4. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 148
[4:148] Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

  5. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 41
[5:41] Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di ubah-ubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.

  6. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 135
[6:135] Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan.

  7. QS. At-Taubah [9] : ayat 47
[9:47] Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.

  8. QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 27
[10:27] Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

  9. QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 36
[17:36] Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendenganran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

10. QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 37
[17:37] Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

11. QS. Luqmaan (Luqman) [31] : ayat 10
[31:10] Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

12. QS. Luqmaan (Luqman) [31] : ayat 18
[31:18] Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

13. QS. As-Sajdah (As-Sajdah) [32] : ayat 15
[32:15] Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.

14. QS. Shaad (Sad) [38] : ayat 74
[38:74] kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.

15. QS. Al-Hujuraat (Al-Hujurat) [49] : ayat 11
[49:11] Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

16. QS. Al-Hujuraat (Al-Hujurat) [49] : ayat 12
[49:12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

17. QS. Al-Hadiid (Al-Hadid) [57] : ayat 23
[57:23] (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,

18. QS. Ash-Shaaff (As-Saff) [61] : ayat 2
[61:2] Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?

19. QS. Ash-Shaaff (As-Saff) [61] : ayat 3
[61:3] Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

20. QS. Al-Mulk [67] : ayat 20
[67:20] Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
 


0 Saran Dan Kritik:

Posting Komentar

loading...
 
© 2010-2015 Harian Islam Agama Ku
Desain by OTIN | Islam Agamaku | Powered by Harian Islam