Islam Agamaku – Hari ini akan kita bahas mengenai Peristiwa penting Nabi Muhammad dan umat islam, yaitu Hijrah.
Pengertian Hijrah
Kata Hijrah sendiri
dari istilah Hajara yang berarti
pindah. Bagi umat islam Hijrah merujuk pada sejarah berpindahnya Nabi Muhammad dengan
umat Islam Mekah menuju ke Madinah pada
tahun 622 M. Hijrah dalam konteks lain dapat diartikan perpindahan dari zaman
Jahiliah menuju Zaman Islam. Peristiwa inilah yang menjadi titik tolak
perkembangan islam semakin meluas.
Hijrah dibagi menjadi 3 gelombang :
1. Hijrah Gelombang
Pertama
Umat Islam berpindah dari Mekah menuju Madinah
dengan sembunyi-sembunyi untuk menghindari kaum Quroisy.
2. Hijrah Gelombang Kedua
Hijrah umat Islam
secara terang terangan yang dipimpin oleh Umar bin Khattab.
3. Hijrah Gelombang Ketiga
Hijrahnya Nabi Muhammad bersama Abu
Bakar menuju madinah pada tanggal 12 Rabiulawal 622 M.
Faktor atau Latar Belakang Peristiwa Hijrah
1. Bai’ah Aqabah
Saat Bai’ah Aqabah ke-2 ada permintaan dari para pemimpin madinah supaya
Nabi Muhammad menjadi pemimpin utama mereka. Dalam ikrar tersebut mereka juga
berjanji akan berjuang bersama Nabi dan akan mempertahankan Nabi Muhammad.
Sehingga, nabi merasa bahwa waktunya sudah tiba bagi umat Islam untuk hijrah
meninggalkan kota mekah yang penuh kejahilliyahan.
2. Penentangan Dakwah Di
Mekah
Nabi Muhammad merasa bahwa Kota Mekah sudah tidak kondusif untuk
perkembangan Islam, karena dalam 13 tahun Rasullulah berdakwah selalu menerima
berbagai penentangan.
3. Penyiksaan Terhadap
Umat Islam
Perlakuan kaum Quraisy
terhadap umat Islam semakin kejam, terutama pada golongan budak atau hamba yang
telah memeluk islam. Bahkan Rasullulah sendiri terkandang menjadi sasaran
mereka. Mulai tahun 617 M sampai 620 M seluruh muslim dan kaum Bani Hasyim di
diskriminasi dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Mereka dikucilkan dan
dilarang berhubungan dengan seluruh masyarakat Mekah diluar musim haji.
Disinilah umat Islam mendapatkan Ujian dan Penderitaan yang sangat pedih.
4. Gagalnya Seruan Islam di Thaqif
Rasullulah bersama Zaid bin Haritshah pernah menyampaikan dakwah tentang
agama Isalam ke Thaqif. Namun tanggapannya sangat buruk, yaitu hinaan, ejekan
hingga lemparan batu yang diterima. Hal tersebut dilatar belakangi kedekatan
pemimpin Bani Thaqif dengan pimpinan Quraisy di Mekah. Kegagalan dakwah
tersebut membuat nabi Muhammad
memindahkan tujuan Hijrah menuju Madinah
5. Wafatnya Dua Tokoh
Pendukung Dakwah
Tahun 10 kenabian, Rasullulah kehilangan 2 tokoh utama yang mendukung
dakwahnya, yaitu istrinya Khadijah dan pamannya Abu Thalib yang disegani kaum
Quraisy. Hal tersebut menybabkan kaum Quraisy di mekah semakin berani menentang
dakwah nabi. Sehingga kedudukan nabi semakin terancam dan menjadi sasaran niat
buruk kaum Quraisy.
6. Banyak Umat Islam Di
Madinah
Peristiwa bai’ah aqabah melatarbelakangi penyebaran islam di madinah
secara cepat, karena mereka yang terlibat berdakwah dan menyebarkan islam pada
keluarga mereka. Sehingga Madinah cocok sebagai pusat penyebaran dan dakwah
agama islam.
7. Masyarakat Madinah
Mudah Menerima Ajaran Islam
Masyarakat madinah yang memeluk agama
samawi yang telah mengenal konsep ketuhanan dan mengenal norma baik
dan buruk. Selain itu Keluarga dari Nabi Muhammad dari keluarga ibu tinggal di
Madinah, yaitu Abdul Muttalib dan Bani Najjar. Itulah yang melatar belakangi
masyarakat Madianh lebih mudah menerima ajaran Islam.
8. Lokasi Madinah Yang
Strategis
Madinah berada di
jalur perdagangan antara Yaman yang berada di selatan dengan Syam yang berada
di utara. Lokasi inilah yang dapat menjadidkan Madinah menyaingi kota Mekah
sebagai pusat perdagangan. Hingga para
kafilah Quroisy terpaksa melaui kota Madinah jika ada urusan dengan Syam
(Palestina).
9. Pimpinan Quraisy Akan Membunh Nabi
Hal
utama yang menjadi latar belakang
nabi Muhammad hijrah ke Madinah adalah persekongkolan para pemimpin
Quraisy yang mengadakan perundingan di Darul Nadwah dengan keputusan untuk
membunuh nabi. Tentu hal ini sangat mengancam Rasullulah jika terus berada di
mekah. Hal ini di jelaskan dalam Al-Quran surat Al Anfal ayat 30.
0 Saran Dan Kritik:
Posting Komentar