Pengertian Akhlak Buruk
Pengertian ahklaq buruk dapat dibagi menjadi 3(tiga) yaitu;
1. Perbuatan buruk adalah perbuatan yang menurut hati nurani atau kekuatan batin dipandang buruk.
2. Perbuatan buruk ialah pekerjaan atau perbuatan yang tidak berguna.
3. Perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Quraish Shihab mengatakan bahwa kebajikan lebih dahulu menghiasi diri
manusia daripada kejahatan dan bahwa pada dasarnya manusia cendrung
kepada kebajikan.[1]
Dengan
demikian akhlak buruk adalak suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan
hati nurani dan norma-norma serta aturan yang telah Allah tetapkan.
Yakni bertentangan dengan Al-Qur’an wa Sunnah.
B. Akhlak-Akhlak Tercela (AL-Akhlak AL-Madzmumah)
Hidup
manusia terkadang mengarah kepada kesempurnaan jiwa dan
kesuciannya,tapi kadang pula mengarah kepada keburukan.hal tersebut
bergantung kepada beberapa hal yang mempengaruhinya.Menurut Ahmad Amin,
keburukan akhlak(dosa dan kejahatan)disebabkan karena’’kesempitan
pandangan dan pengalamannya,serta besarnya ego’’.[2] Menurut iman Ghazali,akhlak yang ter cela ini dikenal dengan sifat-sifat muhlikat,yakni
segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan
kehancuran diri,yang tentu saja bertentangan dengan fitrahnya untuk
selalu mengarah kepada kebaikan.[3] Al-Ghazali menerangkan empat(4)hal yang mendorong manusia melakukan
Perbuatan yang tercela(maksiat),di antaranya;
1. Dunia dan isinya.
2. Manusia.
3. Setan(iblis).
4. Nafsu. Nafsu ada yang baik dan buruk,akan tetapi nafsu cendrung mengarah kepada keburukan.[4] Perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;
1. Maksiat Lahir
Maksiat berasal dari bahasa arab,ma’siyah, artinya’’
pelanggaran oleh orang yang berakal balig(mukallaf),karena melakukan
perbuatan yang dilarang,dan meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh
syariat islam.[5]
Maksiat lahir dibagi menjadi 4 bagian yaitu;
· Maksiat lisan.
· Maksiat telinga.
· Maksiat mata.
· Maksiat tangan.
Maksiat lahir,karena dilakukan dengan menggunakan alat-alat
lahiriah,akan mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat,dan tentu saja
amat berbahaya bagi keamanan dan ketentraman masyarakat.
2. Maksiat Batin.
Maksiat
batin lebih berbahaya dibandingakan dengan maksiat lahir,dan lebih
sukar dihilangkan.selama maksiat batin belum dilenyapkan,maksiat lahir
tidak bisa dihindarkan dari manusia. Maksiat batin berasal dari
dalamhati manusia, atau digerakkan oleh tabiat hati.Sedangkan hati
memiliki sifat yang tidak tetap, terbolak-balik,berubah-ubah,sesuai
dengan keadaan atau sesuatu yang mempengaruhinya.Hati terkadang
baik,simpati,dan kasih saying,tetapi disaat lainnya hati terkadang
jahat,pendendam,syirik,dan sebagainya.
Beberapa contoh ppenyakit batin(akhlak tercela) adalah;
o Marah (ghadap).
o Dongkol (hiqd).
o Dengki (hasad).
o Sombong (takabbur).
Selain beberapa sifat tersebut,masi banyak sifat tercela lainnya.Menurut A.Mustofa,terdapat 33 sifat mazmumah.[6]
Dalam menetapkan sesuatu, diperlukan sebuah ukuran agar terhindar dari
perselisihan dan pertentangan.Persoalan akhlak merupakan masalah pokok
yang slalu relevan dalam setiap perkembangan zaman.Oleh karenya,untuk
menciptakan keseimbangan dalam penentuan baik dan buruk di perlukan
ukuran.Secara teoritis.
Ditemukan 23 ayat
Ditemukan 23 ayat
1. QS. Al-Baqarah [2] : ayat 44
[2:44] Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu
sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir?
2. QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 154
[3:154] Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah
menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan
dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri
mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti
sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang
sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah:
"Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka
menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan
kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak
campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh
(dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu,
niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar
(juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk
menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada
dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
3. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 123
[4:123] (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut
angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli
Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan
tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
4. QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 148
[4:148] Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang
diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
5. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 41
[5:41] Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu
disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan)
kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut
mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan
(juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka
mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar
perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka
mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka
mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di ubah-ubah oleh mereka)
kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka
hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka
sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang)
daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak
mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat
mereka beroleh siksaan yang besar.
6. QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 135
[6:135] Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah
sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu
akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil
yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak
akan mendapatkan keberuntungan.
7. QS. At-Taubah [9] : ayat 47
[9:47] Jika mereka berangkat bersama-sama kamu,
niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan
tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk
mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada
orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah
mengetahui orang-orang yang zalim.
8. QS. Yuunus (Yunus) [10] : ayat 27
[10:27] Dan orang-orang yang mengerjakan
kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan.
Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah,
seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang
gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
9. QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 36
[17:36] Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendenganran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
10. QS. Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 37
[17:37] Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat
menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
11. QS. Luqmaan (Luqman) [31] : ayat 10
[31:10] Dia menciptakan langit tanpa tiang yang
kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi
supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan
padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari
langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang
baik.
12. QS. Luqmaan (Luqman) [31] : ayat 18
[31:18] Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.
13. QS. As-Sajdah (As-Sajdah) [32] : ayat 15
[32:15] Sesungguhnya orang yang benar benar
percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan
dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji
Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
14. QS. Shaad (Sad) [38] : ayat 74
[38:74] kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.
15. QS. Al-Hujuraat (Al-Hujurat) [49] : ayat 11
[49:11] Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi
yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu
lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak
bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
16. QS. Al-Hujuraat (Al-Hujurat) [49] : ayat 12
[49:12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka
itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
17. QS. Al-Hadiid (Al-Hadid) [57] : ayat 23
[57:23] (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya
kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya
kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan
diri,
18. QS. Ash-Shaaff (As-Saff) [61] : ayat 2
[61:2] Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
19. QS. Ash-Shaaff (As-Saff) [61] : ayat 3
[61:3] Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
20. QS. Al-Mulk [67] : ayat 20
[67:20] Atau siapakah dia yang menjadi tentara
bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah?
Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
|
0 Saran Dan Kritik:
Posting Komentar