ISLAM AGAMAKU - Ketia awal mula dicetuskan, muncul dukungan terhadap model Islam Nusantara
yang disuarakan kelompok maupun tokoh perorangan Islam yang berpaham moderat.
Presiden Joko Widodo saat berpidato saat membuka Munas alim ulama NU di
Masjid Istiqlal, Minggu (14/06), menyatakan dukungannya secara terbuka atas
model Islam Nusantara.
"Islam kita adalah Islam Nusantara, Islam yang penuh sopan santun,
Islam yang penuh tata krama, itulah Islam Nusantara, Islam yang penuh
toleransi," kata Presiden Jokowi.
Selain Presiden Jokowi, sejalan dengan itu sebelumnya juga disuarakan
sejumlah pejabat Indonesia lainnya, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang
lebih sering memakai istilah Islam Indonesia.
Tetapi banyak juga sindiran yang secara hampir bersamaan lahir pula
kritikan dan penolakan terhadap istilah Islam Nusantara, yang diwarnai
perdebatan keras terutama melalui media sosial atau dalam diskusi terbuka.
Secara garis besar, penolakan pada istilah Islam Nusantara karena istilah
itu seolah-olah mencerminkan bahwa ajaran Islam itu tidak tunggal.
Padahal maksud islam nusantara
yaitu islam yang menghargai budaya lokal yang damai, bersahaja, hal tersebut
sejalan dengan islam yang rahmatan lil’alamin. Sehingga, tidak moderat maupun
radikal yang membuat perpecahan diantara islam itu sendiri. Wallahua’alam.
0 Saran Dan Kritik:
Posting Komentar