Harian Islam - Piagam madinah menjadi perjanjian secara tertulis pertama di dunia.
Perjanjian ini dibuat antara kaum Muhajirin (pendatang) dengan masyarakat Ansor
(asli madinah).
Ketika Rasullulah
S.A.W datang ke Madinah, disana memiliki dua golongan terbesar penduduk yaitu
Arab dan Yahudi. Orang Arab yang beragama islam ada dua suku yaitu Aus dan
Khazaraj sebagai penduduk asli Madinah kemudian disebut sebagai kaum Ansar
(penolong). Sedangkan orang Arab yang melakukan hijrah dari Mekkah disebut
sebagai Muhajirin (pendatang). Sedangkan penduduk Yahudi di Madinah lainnya
antara lain Bani Qainuqa, Bani Quraizah dan Bani Nadir.
Latar Belakang Piagam Madinah
1. Perselisihan diantara
kaum Ansar sendiri.
Kaum Ansar (suku Aus dan Khazaraj)
sering terjadi perselisihan dari zaman ke zaman.
2. Kaum Muhajirin
kekurangan.
Akibat dari perjalanan jauh dan usiran
secara paksa penduduk Mekkah, maka kaum Muhajirin sangat miskin dan mengalami
kekurangan di Madinah.
3. Kaum Yahudi memusuhi
Rasullulah.
Sikap kaum Yahudi yang selalu menebarkan
permusuhan dengan menghasut Rasullulah
dan para pengikutnya.
4. Kaum musyrikin Mekkah
ingin menghancurkan Islam.
Berdasarkan berbagai latar belakang diatas untuk menstabilkan keadaan di
Madinah, Rasullulah S.A.W berinisiatif membuat sebuah perjanjian dengan seluruh
penduduk Mandinah. Perjanjian tersebut diberi nama Sahifah al-Madinah atau
Piagam Madinah.
Inti Piagam Madinah
Piagam Madinah berbeda dengan berbagai peraturan pemerintahan sebelumnya,
karena peraturan piagam madinah ditulis oleh nabi Muhammad dari harapan rakyat
yang ingin hidup tenteram dan sejahtera. Kemudian peraturan harus diterima dan
dijalankan oleh masyarakat Madinah. Piagam ini menjadi Undang Undang Tertinggi
dan Al Quran sebagai rujukan tatacara menjalankan pemerintahan di Madinah.
Tentu, hal ini jauh berbeda dengan The Constitution of Athens yang berisi
sejarah evolusi pemerintahan yang berjalan di negara itu.
Piagam Madinah berbeda dari dokumen sebelunnya, seperti Shuking yang di
tulis Confucious sebagai buku teks bagi anak-anak raja. Bukan juga seperti
Artha Sastra yang digunakan sebagai aturan pemerintahan zaman Candra Gupta
Mauriya, hanya sebagai buku teks pelajaran untuk para anak raja saat itu. Namun
piagam Madinah langsung mengatur seluruh penduduk yang berada di wilayah Madinah.
Aspek Utama dalam Piagam Madinah
1.
Pengakuan Rasullulah sebagai pemimpin Madinah.
Semua orang yang berada di wilayah Madinah wajib patuh dan hormat kepada
Rasullulah sebagai pimpinan. Segala masalah besar yang terjadi antara umat
muslim dan umat selain islam harus merujuk pada pemimpin utama (Rasullulah)
dalam penyelesaiannya. Namun, para pemimpin kaum tetap memiliki hak untuk
menyelesaikan masalah mereka sendiri asal tetap sesuai dengan kepatutan.
2.
Penduduk Madinah harus bersatu.
Seluruh penduduk Madinah harus bersatu tanpa membeda-bedakan dan saling
membentengi diri dari pengaruh buruk luar.
3.
Mempertahankan wilayah Madinah.
Seluruh penduduk Madinah harus bersatu-padu, saling bekerjasama dan
bertanggung jawab untuk mempertahankan wilayah dari serangan musuh.
4.
Wahyu termasuk tradisi.
Piagam Madinah bersumber dari wahyu yang diterima Rasullulah, sehingga
wahyu dijadikan sebagai tradisi untuk menegakkan undang-undang.
5.
Kebebasan menjalankan agama.
Seluruh penduduk Madinah harus saling menghargai kepercayaan masing-masing,
sehingga tidak diperbolehkan menganggu dan memaksakan agama tertentu.
0 Saran Dan Kritik:
Posting Komentar